Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 03 Desember 2013

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG



TAHAP PENCATATAN
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

  1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dagangan dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk.
  1. Akun Khusus Perusahaan Dagang
    1. Akun Khusus Perusahaan Dagang
a.       Pembelian
b.      Potongan Pembelian
c.       Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
d.      Beban Angkut Pembelian
e.       Penjualan
f.       Potongan Penjualan
g.      Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
h.      Beban Angkut Penjualan
i.        Persediaan barang dagangan   
    1. Syarat Pembayaran
a.       n/30 artinya pembeli harus melunasi harga barang paling lambat 30 hari selelah tanggal transaksi
b.      2/10,n/30 artinya potongan 2% akan diberikan bila pembeli melunasi harga barang paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi, sedang jangka waktu kredit 30 hari
c.       EOM (End of Month), artinya harga neto faktur harus dilunasi paling lambat akhir bulan
d.      n/10, EOM artinya harga neto faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan
    1. Syarat Penyerahan Barang
a.       Frangko Gudang Penjual
Artinya semua ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan pembeli (barang diserahkan di gudang penjual)
b.      Frangko Gudang Pembeli
Artinya semua ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan penjual (barang diserahkan di gudang pembeli)
c.       CIFIC ( Cost, Insurance, anf Freight Inclusive Commmanition)
Artinya pihak penjual menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi kerugian atas berang tersebut
d.      Free on Board (FOB) Shipping Point
Artinya ongkos angkut di gudang penjual dan ongkos menaikkan barang ke atas kapal menjadi tanggungan penjual, sedang sisanya (ongkos kapal, ongkos menurunkan barang dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai gudang pembeli) menjadi tanggungan pembeli
e.       Free on Board (FOB) Destination Point 
Artinya, ongkos dari gudang penjual, ongkos menaikkan barang ke kapal dan ongkos kapal menjadi tanggungan penjual sedang sisanya (ongkos menurunkan barang dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai gudang pembeli)
  1. Jurnal Perusahaan Dagang
    1. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat pembelian (barang dagangan dan barang lainnya) secara kredit
    2. Jurnal Pengeluaran Kas, digunakan untuk mencatat pengeluaran uang dalam berbagai tujuan
    3. Jurnal Penjualan, digunakan untuk mencatat penjualan (barang dagangan dan barang lainnya) secara kredit
    4. Jurnal Penerimaan Kas, digunakan untuk mencatat penerimaan uang dari berabagai sumber
    5. Jurmal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak bias dicatat dalam jurnal khusus
  2. Buku Besar Pembantu
    1. Buku besar Pembantu Utang
Digunakan untuk mencatat perincian utang perusahaan menurut nama-nama kreditur
    1. Buku Besar Pembantu Piutang
Digunakan untuk mencatat perincian utang menurut nama-nama debitur 
    1. Buku Besar Pembantu Persediaan Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat perincian persediaan barang dagang menurut nama jenisnya
            Daftar sisa Buku Besar Pembantu
  1. Harga Pokok Penjualan (HPP)
    1. Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)
adalah harga perolehan dari harga barang yang terjual.
    1. Unsur- Unsur Harga Pokok Penjualan (HPP)
a.       Persediaan Barang Dagang Awal
b.      Persediaan Barang Dagang Akhir
c.       Pembelian
d.      Beban Angkut Pembelian
e.       Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
f.       Potongan Pembelian  
    1. Rumus Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan dapat dihitung dengan rumus:
a.       HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir
b.      Pembelian bersih = Pembelian + Beban angkut pembelian – (Retur pembelian & Pengurangan harga + Potongan pembelian)
c.       Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian bersih

Untuk lebih jelasnya perhitungan HPP sebagai berikut:

Persediaan barang dagang awal
Permbelian
Beban angkut pembelian

Pembelian kotor
Retur pembelian &PH
Potongan Pembelian

Pembelian Bersih

Barang siap dijual
Persediaan barang dagang akhir

Harga Pokok Penjualan (HPP)





Rp
RP               +

Rp
Rp
                    +
Rp                  


(Rp             )
                   

Rp







Rp
                    +
Rp
(Rp            )
                   
 Rp










TAHAP PENGIKHTISARAN
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

  1. Daftar Sisa/ Neraca Sisa/Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah suatu daftar tempat mencatat saldo-saldo akun buku besar yang disusun pada akhir periode. Neraca saldo diambil dari akun-akun buku besar utama. Adapun tujuannya adalah untuk meringkas data-data yang akan dilaporkan dan memeriksa keseimbangan sisi debt dan sisi kredit untuk mempersiapkan penyusunan kertas kerja.
Bentuk kolom neraca saldo:
Nama Perusahaan
Neraca Saldo
Per 31 Des…
No akun
Nama Akun
Debit
Kredit








  1. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan ke saldo yang sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan sehingga saldo-saldo akun riil dan akun nominal menunjukkan keadaan yang sebenaranya.
Akun-akun Jurnal penyesuaian perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, yaitu meliputi:
1.      Perlengkapan
2.      Beban dibayar di muka
3.      Pendapatan diterima di muka
4.      Beban yang akan dibayar
5.      Pendapatan yang akan diterima
6.      Penyusutan aktiva tetap
Adapun penyesuaian yang perlu ditambahkan dalam Jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah akun persediaan barang dagang. Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.      Metode Ikhtisar Laba Rugi
a.       Persediaan barang dagangan awal
Ikhtisar Laba Rugi                                          Rp xxx
            Persediaan barang dagang awal                                  Rp xxx
(sejumlah persediaan awal) 
b.      Persediaan barang dagang akhir
Dijurnal:
Persediaan barang dagang akhir                     Rp xxx
            Ikhtisar Laba Rugi                                                      Rp xxx
2.      Metode Harga Pokok Penjualan
a.       Persediaan barang dagan awal
Jurnal Penyesuaian:
Harga pokok penjualan                                   Rp xxx
            Persediaan barang dagang awal                                  Rp xxx
(sejumlah persediaan barang dagang awal)
b.      Pembelian
Jurnal penyesuaian:
Harga pokok penjualan                                   Rp xxx
            Pembelian                                                                    Rp xxx
(sejumlah pembelian)
c.       Beban Angkut Pembelian
Jurnal penyesuaian:
Harga pokok penjualan                                   Rp xxx
            Baban angkut penjualan                                              Rp xxx
                        (sejumlah beban angkut penjualan) 
d.      Retur pembelian dan Ph
Jurnal penyesuaian:
Retur pembelian & Ph                                     Rp xxx
            Harga pokok penjualan                                               Rp xxx
(Sejumlah retur pembelian & Ph)
e.       Potongan pembelian
Jurnal penyesuaiannya :
Potongan pembelian                                        Rp xxx
            Harga pokok penjualan                                               Rp xxx
(sejumlah potongan penjualan)
f.       Persediaan barang dagang akhir
Jurnal penyesuaiannya:
Persediaan barang dagang akhir                     Rp xxx
            Harga pokok penjualan                                               Rp xxx
(sejumlah persediaan barang dagang akhir)

  1. Kertas Kerja
1.      Pengertian Kertas kerja
Kertas kerja adalah alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode.
2.      Fungsi kertas kerja
a.       Mempermudah penyusunan laporan keuangan
b.      Menghindari kesalahan penyusunan laporan keuangan
3.      Bentuk Form kertas kerja
Nama Perusahaan
KERTAS KERJA
Per 31 Desember 2005 (dalam ribuan rupiah)
No
Akun
Nama Akun
Neraca saldo
Jurnal Penyesuaian
NS Disesuaikan
Laba Rugi
Neraca
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit












0 komentar:

Posting Komentar